","Assalamu'alaikum saudara-saudaraku sang pengembara hidup, semoga kita dapat meraih kualitas hidup dengan ridho dan rahmat Allah**

Minggu, 30 Desember 2012

Conton Paragraf Persuasi

BERJUANGLAH BAPAK IBU GURU INDONESIA

Dunia pendidikan di Indonesia kini semakin menunjukkan kesuksesannya. Memang sudah seharusnya seperti itu, karena jelas 20% dari APBN telah dialokasikan untuk menuntaskan pendidikan di Indonesia agar lebih berkualitas. Dari kesejahteraan guru, kurikulum, hingga usaha menghapuskan kesenjangan social dalam pendidikan kini mulai tertata rapi. Meskipun dalam praktiknya belumlah sempurna, paling tidak pemerintah telah berupaya memperbaiki system pendidikan pribumi.

Kini pendidikan karakter pada siswa juga mulai digembar-gemborkan oleh pemerintah. Hal ini sebagai tindak lanjut atas banyaknya permasalahan yang terjadi pada siswa Indonesia terutama dalam lingkup etika. Kasus-kasus tawuran siswa yang sering terjadi belakangan ini cukup membuat resah rakyat Indonesia, khususnya para orangtua yang memiliki putra di SMP maupun SMA. Entah dari kasus yang terjadi tadi siapa yang hendak dipersalahkan, kita tidak dapat menunjuk beberapa pihak.

Kenakalan remaja memang mutlak jika dimilki para pelajar dalam usia tersebut, yaitu SMP hingga SMA. Namun tawuran siswa dan bahkan sampai terdapat korban jiwa bukanlah hal yang lumrah dan patut dimaklumi. Bagaimana bisa bangsa Indonesia yang terkenal dengan budaya santunnya memiliki generasi yang sedemikian rupa. Atau mungkin ini juga merupakan pengaruh budaya barat yang kini kian merasuk ke jiwa para pelajar Indonesia.

Hal ini merupakan PR bagi guru, PR yang tidak mudah memang. Di zaman yang kian tergerus arus globalisasi, kita dituntut tetap mempertahankan nilai-nilai budaya Indonesia terhadap anak didik kita. Tantangan ini memang tidaklah mudah, namun mau bagaimana, mampu atau tidak itulah esensi tugas guru di Indonesia yang sebenarnya. Selain mencetak generasi cendekia, guru juga wajib menanamkan nilai agama dan moral terhadap siswa. Sehingga siswa memiliki kesadaran moral yang tinggi, dengan itu mungkin kejadian seperti tawuran pelajar akan teratasi.

Tak dapat kita pungkiri, kian dewasa kesejahteraan gurupun semakin meningkat. Image umar bakrie sepertinya sudah tidak cocok untuk dilekatkan pada guru zaman sekarang. Bahkan kini tunjangan sertifikasi bagi guru semakin membuat para guru di Indonesia bernafas lega. Namun itu bukan semata-mata hadiah yang hanya dapat kita nikmati. Dibalik itu terkandung maksud bahwa tugas guru semakin tidak mudah dan butuh perjuangan lebih disbanding umar bakrie zaman dahulu.

Jika kita bayangkan saat ini tugas guru seperti semakin mudah saja, padahal di era modernisasi seperti sekarang justru fungsi guru semakin sulit karena tugasnya semakin berlipat-lipat ganda. Selain tuntutannya bertambah, tuntutan tanggung jawab kepada Tuhan juga pasti akan semakin kompleks. Karena mendidik anak di zaman global ini layaknya memelihara anak singa. Jika berhasil akan membanggakan tetapi jika gagal justru akan memangsa kita sendiri.

Maka dari itu jadilah guru yang berdedikasi dan berkualitas. Baik secara ilmu maupun ahlak, karena kita adalah model bagi murid-murid kita. Kita harus sadar betapa pentingnya peran kita dalam menentukan nasib bangsa Indonesia di masa yang akan datang. Kesejahteraan yang kita dapatkan jangan dijadikan tujuan utama, tapi jadikanlah acuan untuk semakin bersungguh-sungguh dalam mengemban tugas. Mari kita bangun Indonesia menjadi raksasa tangguh dan hebat dengan memperkuat debut profesi kita dengan penuh tanggungjawab dan kesungguhan. Hidup guru Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar