Contoh Perubahan Budaya
1.
Difusi
Menyebarnya unsur budaya dari suatu kelompok ke
kelompok lain. Kebudayaan kelompok masyarakat di
suatu wilayah bisa menyebar ke masyarakat wilayah lain. Pada dasarnya, difusi
merupakan bentuk kontak antarkebudayaan.
Contoh:
Di era globalisasi ini, kemajuan
teknologi sudah tidak dapat dihindari. Semua orang membutuhkan kecanggihan
sebuah alat teknologi untuk menunjang dan memepermudah hidupnya. Salah satu
contoh konkretnya adalah kecanggihan alat telekomunikasi seperti Handphone.
Handphone merupakan sebuah alat teknologi yang membantu memperlancar kita dalam
melakukan komunikasi. Dan alat ini jelas merupakan hasil temuan budaya barat
yang akhirnya dapat masuk dan diterima ke seluruh kebudayaan yang ada didunia.
Kini handphone bukanlah alat kebudayaan barat saja, melainkan seluruh dunia.
Ini merupakan tanda keberhasilan budaya barat yang berupa teknologi yang mampu
menembus pasar dunia.
Analisis;
Proses Difusi dapat terjadi karena
adanya ketertarikan dan rasa sama-sama cocok dengan budaya tersebut. Sehingga
tidak ada masalah yang berarti jika pihak kedua mnyadur budaya pihak pertama.
Selain sam-sama untung, kebudayaan ini bukanlah kebudayaan yang sifatnya
mendalampada individu. Karena lebih menjorok pada kemajuan IPTEK yang sudah
semestinya sling bahu membahu untuk semakin mengembangkannya.
2.
Asimilasi
Masuknya suatu budaya ke budaya lain yang nantinya
akan menghasilkan budaya baru yang tidak lepas dari dua budaya sebelumnya. Asimilasi adalah proses sosial yang terjadi ketika
kebudayaan yang berbeda berinteraksi dan mengubahkan sifat-sifat dan
unsur-unsur budayanya untuk membuat satu kebudayaan campuran. Asimilasi terjadi
dimana-mana dan telah menjadi bagian dari sejarah kita.
Contoh;
Imigran meksiko yang
pergi ke USA untuk mencari kerja. Di awal kedatangan mereka ke USA, mereka
selalu ditolak dan dianggap mengganggu keberadaannya disana. Beberapa penyebab penolakan
terhadap mereka adalah masalah bahasa dan mereka dianggap sebagai masyarakat
kumuh oleh penduduk asli di USA. Tapi akhirnya mereka sekarang menjadi salah
satu etnis yang unggul di USA. Karena ternyata etos kerja sangat tinggi. Selain
itu terjadi pula pergolakkan di warga Amerika. Orang-orang kulit hitam yang
selalu dianggap remeh dibandingkan dengan orang-orang kulit putih, nyatanya
beberapa tahun silam terpilih juga seorang kulit hitam menjadi seorang
presiden. Ia adalah Barack Obama. Nyatanya Obama mampu menjadi pemimpin Negara
adidaya tersebut dan di cintai oleh semua warga Amerika. Kini terhapuslah sudah
kesenjangan social yang terjadi pada orang-orang kulit putih dan kulit hitam.
Analisis;
Asimilasi ini tumbuh
seiring dengan semakin suburnya sikap toleransi antara sesama manusia. Baik
masalah gender maupun ras yang selama ini menjadi dinding pembatas manusia
untuk bersatu, kini mulai runtuh dengan semakin berkembangnya isu emansipasi
dan keadilan. Sikap saling mengerti inilah yang sebenarnya mampu mencegah
adanya perpecahan. Meskipun budaya baru lahir, namun tak ada satupun yang mersa
dirugikan karena hal ini terjadi seiring dengan kebutuhan manusia.
3.
Akulturasi
Akuturasi merupakan
perpaduan antara kebudayaan yang berbeda yang berlangsung dengan damai dan
serasi. Dimana perpaduan antara dua kebudayaan itu tidak menghilangkan
unsur-unsur asli dari kedua kebudayaan tersebut.
Contoh;
Sebelum
agama islam datang ke Jawa, orang-orang Jawa adalah penganut agama Hindu yang
kuat. Ini merupakan suatu tantangan untuk para ulama yang hendak menyebarkan
agama islam di daerah jawa. Akhirnya muncullah walisanga yaitu orang-orang yang
menyebarkan agama islam di tanah jawa. Hal pertama yang mereka lakukan untuk
memperkenalkan islam kepada masyarakat yaitu dengan menampilakan
kesenian-kesenian yang notabennya adalah ajaran Hindu yang disadur menjadi
kesenian yang bernuansa islam. Melaui kesenian inilah mula-mula para walisanga
memberikan pencitraan agama islam kepada masyarakat.
Mereka
mengenalkan ajaran-ajaran yang terkandung dalam Al Qur’an dan hadis mula-mula
dengan cara yang mirip dengan agama masyarakat pada umumnya sebelum menganut
islam. Alhasil hinggga kini terciptalah islam kejawen. Yaitu para umat islam
yang ritualnya hampir mirip dengan agama hindu karena hasil asimilasi
kebudayaan pada masa lampau. Dan hal tersebut masih berjalan hingga kini. Yaitu
dua kebudayaan yang saling beriringan, meskipun esensinya telah islam, caranya
masih banyak yang layaknya agama hindu yang notabennya adalah agama nenek
moyang di jawa.
Contoh
konkretnya yang pertama adalah pertunjukkan wayang. Tadinya, dalam sebuah
cerita yang menceritakan tentang srikandi, bahwasannya dia adalah laki-laki
yang suka berdandan layaknya seorang wanita. Namun karena agam islam tidak
menghalalkan cara itu, Sunan Kalijaga sengaja merubah tokoh srikandi tersebut
menjadi seorag wanita asli yang gagah berani. Selain itu, budaya mitoni, 100
hari, dan 1000 hari juga asalnya merupakan kebudayaan hindu yang disadur
menjadi kebudyaan islam yang menjadi kegiatan tahlilan.
Analisis;
Akulturasi
wajar terjadi sebagai penyesuaian terhadap hal baru yang akan muncul ditengah
budaya yang telah mengakar sejak lama. Hal ini dimaksudkan bukan untuk meniru
atau mencampur adukkan budaya, melainkan salah satu cara agar budaya baru ini
dapat diterima dengan baik oleh mayarakat penganut budaya yang lama. Dan hal
tersebut juga bermaksud menghindarkan tindakan anarkis karena kaget terhadap
budaya baru yang dihadapi. Karena semua butuh proses, butuh pengenalan dan pemahaman
lebih jauh sebelum menentukan pilihan.
Contoh Persebaran Budaya
1. Internalisasi
Proses belajar kebudayaan sejak lahir sampai mati.
Internalisasi berkaitan dengan pengembangan perasaan, hasrat, dan emosi dalam
rangka pembentukan kepribadian.
Contoh;
Sejak kecil seorang anak yang dididik sopan santun,
saat dewasa nanti hingga matipun ia akan terbiasa bersopan santun. Sopan santun
berarti dia mengetahui batasan-batasan etika dan sikap mengahargai orang lain.
Wujud dari internalisasi ini juga merupakan sebuah pengajaran yang dilakukan
selama dia hidup. Begitu pula yang terjadi pada seorang anak yang sejak kecil
hidupnya hanya di manja. Setelah dewasa pasti sikapnya juga akan selalu
ketergantungan. Dia lebih konsumtif dan terbiasa hidup serba dicukupi. Jika hal
ini telah terinternalisasi dala dirinya, tidak menutup kemungkinan sikapnya itu
menjadi watak yang tidak bisa hilang hingga ia mati.
Analisis;
Proses internalisasi wajar terjadi karena proses ini
sama halnya penanaman sejak dini. Jadi suatu hal yang dibisakan sejak awal
hingga akhir akan menjadi pembentukan sendiri dala alam bawah sadar manusia.
Sehingga sadar atau tidak internalisasi yang dialami oleh sitiap manusia akan
melahirkan sebuah watak yang sulit dihilangkan, bahkan sampai ia mati.
2. Enkulturasi
Proses Enkulturasi adalah proses belajar kebudayaan
yang berkaitan dengan system norma yang belaku.
Contoh;
Bali
adalah sebuah daerah yang syarat akan kekayaan budaya yang dimiliki. Karena itu
pula banyak sekali budaya bali yang berkembang menjadi norma bahkan menjadi
sebuah keharusan untuk dilaksanakan oleh para penduduk Bali bahkan wisatawan
yang berkunjung ke Bali. Salah satu kebudayaan Bali yang kental untuk
dilaksanakan adalah; yang pertama, wanita yang sedang haid tidak boleh memasuki
bahkan mendekati tempat-tempat yang dianggap sakral / keramat, karena dianggap
tidak menghormati dewa-dewa yang berda ditempat itu dan diancam akan dikejar oluh hantu Bali, yaitu Leak.
Yang
kedua, dilarang mendekati benda-benda yang dianggap keramat yang ditandai
dengan pemakaian sarung kotak-kotak hitam putih maupun merah putih pada benda
itu oleh siapapun juga karena mereka meyakini benda tersebut berpenghuni, dan penghuni
banda tersebut bisa merasa terganggu dengan kita.
Yang
ketiga dilarang menendang atau tak sengaja menginjak sesajen-sesajen yang
sering mereka letakkan ditanah merka menganggap ini bentuk sebuah penghinaan
terhadap sesembahan untuk para dewa mereka, dan mereka juga takut hal itu dapat
menybabkan dewa marah. Entah dengan alasan apapun juga, kita dilarang keras
melanggarnya. Bahkan, strategi penyebaran budaya di Bali sangat baik, karena
mereka memanfaatkan kuantitas wisatawan yang tinggi dalam memperkenalkan budaya
mereka. Bahkan mereka tak segan-segan mengancam para wiastawan dengan berbagai
kepercayaan mereka jika tidak menaati norma / batasan- batasan yang mereka
miliki.
Dari
sini dapat kita simpulkan bahwa yang terjadi di Bali tersebut merupakan salah
satu bentuk dari enkulturasi. Karena disini ada suatu motif persebaran budaya
dengan memperkenalkan serta mengajak untuk mematuhi norma-norma yang berkembang
di daerah mereka. Bahkan dengan ancaaman yang mereka umumkan tersebut juga
menjadi sebuah bukti bahwasannya mereka akan menghardik dan mengucilkan
siapapun pelanggarnya, meskipun hanya seorang wisatawan.
Analisis;
Sikap
enkulturasi ini sebagai buah dari sikap penghormatan. Karena seperti kata
pepatah bahwasannya dimana kaki berpijak maka kita harus menaati aturan di
tempat dimana kita memijakkan kaki. Selain menghindari pemasalahan, hal ini
juga penting untuk keselamatan diri kita. Meskipun tidak semau harus kita
laksanaka, paling tidak kita menghargai kebudayaan orang lain. Asalkan itu
tidak melanggar kebudayaan kita yang paling mendasar yaitu keyakinan, maka
tidak akan menjadi suatu problema.
3.
Sosialisasi
Sosialisasi adalah proses belajar kebudayaan yang
terjadi kerena kebersinggungan dengan orang lain.
Contoh;
Rita adalah anak yang pemalas dan cenderung manja.
Namun setelah dia menjadi mahasiswa, dia harus mulai belajar berubah. Teman
sekamar kos Rta adalah anak yang rajin. Rita sering merasa malu dan tidak enak
kepada teman sekamarnya jika ia selalu bermalas-malasan. Akhirnya kini Rita
mulai terbawa dengan sifat rajin temannya. Ia mulai nyaman dengan kebiasaan
rajinnya yang baru karena lebih menguntungkan. Rita dapat berubah sedemikian
rupa karena proses sosialisasi yang baik dengan teman sekamarnya itu.
Analisis;
Sosialisasi juga merupakan proses pembiasaan. Maka
dari itu prlu kita sadari bahwasannya memilih dengan siapa kita akan bergaul/
bersosialisasi akan sangat berpengaruh terhadap diri kita. Seperti kata
pepatah, jika kita berteman dengan penjual minyak wangi kita akan ikut menjadi
wangi. Namun jika kita bergaul dengan pandai besi, maka kita juga akan berbau
gosong seperti besi yang dibakar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar